Sabtu, 18 April 2015

KARANGAN ILMIAH

PENGERTIAN KARANGAN ILMIAH

        Ada beberapa definisi tentang karya atau karangan ilmiah. Salah satu diantaranya adalah yang dikemukan oleh Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar”. Sementara menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
      Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
        Nah begitulah kurang lebih sedikit uraian tentang pengertian karangan ilmiah. Selanjutnya saya akan menguraikan ciri-ciri karangan ilmiah.


Ciri-Ciri Karangan Ilmiah:
a.    Menyajikan fakta objektif secara sistematis
b.    Pernyataan cermat, tepat, tulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan
c.    Penulisnya tidak mengejar kuntungan pribadi
d.    Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan procedural
e.    Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta
f.    Tidak emotif menonjolkan perasaan
g.    Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta

     Setelah membahas pengertian serta cirri-ciri karangan ilmiah, dibawah ini saya akan menyebutkan dan menjelaskan macam-macam karangan ilmiah.


Macam-Macam Karangan Ilmiah:
1.    Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berfikir deduktif atau induktif. Makalah disusun biasanya untuk memenuhi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah. Makalah menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Jika dilihat dari bentuknya, makalah adalah bentuk karangan ilmiah yang paling sederhana. 
2.    Kertas kerja, seperti haknya makalah, kertas kerja juga merupakan karangan ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris dan objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam di bandingkan analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya. Jadi, tujuan utanmanya adalah untuk dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah.
3.    Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Biasanya skripsi ditulis untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana. 
4.    Tesis, adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis akan mengungkapkan pengetahuan bari yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan memperbincangkan pengujian terhadap satu hipotesis atau lebih. Dengan kata lain, tesis adalah karya tulis yang membahas suatu pernyataan atau teori yang didukung oleh sejumlah argument yang dapat dipertanggungjawabkan. Tesis biasanya ditulis untuk melengkapi ujian sarjana strata dua (magister).
5.    Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji suatu pendidikan tinggi. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Intinya disertasi adalah karya ilmiah yang mengemukakan satu atau beberapa dalil disertai pembuktian berdasarkan data dan fakta yang diamatinya. Disertasi merupakan karya ilmiah untuk memperoleh gelar doktor. 

  Contoh Karangan Ilmiah
“Dampak Sinetron Bagi Siswa”

Pendahuluan
A.   Latar Belakang
Banyak sinetron yang menghiasi hampir semua channel di televisi, itu merupakan hal yang sudah tidak asing lagi dan hal yang sangat lazim kita saksikan saat menonton televisi untuk mengisi luang dan hiburan. Dari mulai anak sekolah/ bagi para pelajar manapun banyak yang sering maupun menonton sinetron. Hampir semua stasiun televisi berlomba untuk memproduksi sinetron. Tentunya dapat membawa dampak-dampak negatif bagi para siswa yaitu terganggunya waktu belajar yang seharusnya dipergunakan untuk belajar, menjadi waktu rutin untuk menonton sinetron tersebut. Disamping itu juga, pengaruh sinetron dapat berpengaruh pada otak dan gaya kehidupan sehari-hari yang menirukan dalam adegan cerita sinetron tersebut. Untuk itu, karya tulis yang dibuat ini akan menjelaskan kebenaran mengenai sebuah dampak sinetron bagi siswa.

B.    Rumusan Masalah
1)    Dampak apasajakah yang dapat terjadi akibat tontonan yang kurang mendidik?
2)   Mengapa sinetron-sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma?
3)   Sinetron yang bagaimanakah yang baik untuk di tonton?
4)   Apa yang harus dilakukan orang tua agar anaknya tidak terpengaruhi hal buruk dari sinetron?

C.    Batasan Masalah
Dalam karya ilmiah sederhana dari dampak sinetron bagi siswa dapat merusak moral dan budaya bangsa serta menghancurkan generasi muda di Indonesia.

D.   Asumsi (Pendapat Sementara)
Tayangan sinetron jaman sekarang banyak yang menayangkan adegan kurang mendidik, sebab sebagian besar penontonnya adalah siswa/ para pelajar.

Isi
A.   Pengertian & Pembahasan
Sinetron merupakan suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi cerita drama fiktif, yang dewasa ini sebagian besar mengangkat tema percintaan, seks, horor, kekerasan, dan konflik. Sinema-sinema semacam ini sering menawarkan gaya hidup yang cenderung penuh gengsi dan bentuk kehidupan yang jauh dari realita. Berkaitan dengan pendidikan, yang paling dirugikan dari tayangan sinetron ini adalah para siswa sekolah. Dan pada siswa sekolah, mereka seharusnya lebih fokus pada pendidikan. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada para siswa, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan terpengaruh pada dampak negatif dari sinetron, ini dapat merusak budaya, nilai pendidikan dan moral bangsa. Ciri-ciri sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah bercerita tentang seseorang yang penderitaan lahir batin, adanya tokoh antagonis dengan akting yang berlebihan dan tidak wajar, memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi.
1)    Dampak apasajakah yang dapat terjadi akibat tontonan yang kurang mendidik?
·         Mengikuti gaya anak dalam sinetron, misalnya memakai accsessoris yang tidak pantas digunakan pada waktu sekolah
·         Berani melawan orang tua dan guru
·         Terpengaruh sikap adegan dalam sinetron tersebut
2)   Mengapa sinetron-sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma?
Karena tergerus oleh perkembangan zaman yang kemudian terjadi perubahan sosial budaya
3)   Sinetron yang bagaimanakah yang baik untuk di tonton?
·         Ceritanya harus masuk akal dan diangkat dari kehidupan sehari-hari, kalau bisa kisahnya itu diangkat dari kisah nyata atau benar-benar pernah terjadi
·         Waktu menyiarkan sinetron remaja tidak pada jam-jam belajar agar mereka dapat belajar dengan tenang
·         Menerapkan norma-norma yang ada
·         Memberikan nasihat-nasihat kepada setiap penontonya
4)   Apa yang harus dilakukan orang tua agar anaknya tidak terpengaruhi hal buruk dari sinetron?
·         Batasi waktu menonton, misalnya cukup satu atau dua jam saja dalam sehari
·         Jadwalkan waktu menonton anak-anak anda. Misalnya waktu menonton anak diberikan pada jam-jam tertentu saja
·         Ciptakan acara nonton bersama, jangan biasakan anak menonton televisi sendirian
B.    Faktor-faktor
·         Mudah untuk menikmatinya
·         Mempunyai daya tarik cerita
·         Tokoh sinetron yang digemari
C.    Dampak Pada Sinetron
1)    Dampak Negatif
Dampak negatif pada sinetron yang kurang mendidik diantaranya:
·         Dapat merusak moral dan watak para siswa
Sebab dalam cerita-cerita sinetron itu, sering kita lihat berbagai hal kurang baik seperti kata-kata kasar, hidup bermewah-mewahan, mode pakaian yang tidak sopan serta kisah percintaan
·         Menjadi anak yang malas belajar
Anak yang sering menonton sinetron, belajarnya kurang rajin dan nilai-nilainya kurang baik daripada anak yang tidak sering menonton sinetron
·         Para siswa jadi mempunyai sifat materialis & suka berangan-angan.
Mereka sering menirukan perbuatan pamer, sombong, membantah orang tua
2)   Dampak Positif
Dampak positif sinetron yang mendidik diantaranya:
·         Mengajari anak berperilaku baik kepada siapapun
·         Menjadi anak yang patuh terhadap orang tua
·         Menjadi anak yang rajin belajar agar impiannya dimasa mendatang akan terwujud
Sedangkan contoh tayangan yang mendidik adalah film “Laskar Pelangi”. Film tersebut diangkat dari kisah nyata yang mendidik.

D.   Solusi
Pemerintah harus memaksimalkan perannya dalam mengontrol tayangan di televisi seperti sinetron yang dapat membawa negatif yaitu merusak moral dan menghancurkan generasi muda Indonesia. Pemerintah sebaiknya membatasi acara-acara yang tidak bermanfaat, memberikan sanksi bagi yang melanggar.

Penutup
1)    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh beberapa kesimpulan:
·         Sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma karena tergerus oleh perkembangan zaman yang kemudian terjadi perubahan sosial budaya
·         Anak yang tidak terlalu sering menonton sinetron, belajarnya lebih rajin dan nilai-nilainya lebih baik daripada anak yang sering menonton sinetron
·         Faktor-faktor siswa menonton sinetron adalah mudah untuk menikmatinya, mempunyai daya tarik cerita, tokoh sinetron yang digemari
·         Dampak dari menonton sinetron ada 2 macam yaitu positif dan negatif. Dampak yang positif terjadi apabila orangtua dapat mengontrol anaknya dan anak tersebut memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya. Sedangkan dampak negatif terjadi apabila orangtua tidak dapat mengontrol anaknya dan anak tersebut tidak memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya.
2)   Saran
·         Untuk orang tua
Agar lebih serius mengawasi putra-putrinya. Selain itu, harus bisa memilihkan tontonan yang tepat dan membantu anaknya mengatur jam belajarnya
·         Untuk siswa
Harus memiliki kesadaran pribadi untuk memilih tontonan yang bermanfaat. Kemudian, harus pandai mengatur waktu belajar.


SUMBER : 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar